Pembahasan
tentang pengawasan pendidikan harus diawali dengan dua pengamatan
dasar, pertama bahwa orang-orang dengan pendidikan yang lebih tinggi
berbeda dengan orang yang kurang berpendidikan. Pengamatan kedua adalah
perubahan individu yang terjadi setelah mereka mendapatkan yang lebih
tinggi.
-
Dimensi Manfaat Pendidikan
Orang
yang akan mendapat beberapa keuntungan atau manfaat pendidikan yang
pertama dan yang paling nyata adalah siswa. Setiap siswa memiliki
karakteristik yang berbeda-beda sehingga setiap karakteristik tersebut
harus dapat dipahami agar mereka dapat mencapai manfaat dalam
pendidikan. Sebagai tambahan pengaruh orang lain dalam masyarakat dapat
mempengaruhi pendidikan siswa, baik secara langsung maupun tidak
langsung (keluarga dan teman-teman atau guru). Manfaat yang akan
diperoleh siswa mudah sekali untuk dijelaskan, siswa yang belajar
membaca disekolah lebih baik dari pada mereka yang tidak dapat membaca.
Dalam
ekonomi hal ini disebut “manfaat pribadi”. Para ekonom membedakan
manfaat pribadi dengan manfaat sosial. Manfaat sosial adalah sesuatu
yang dapat mengembangkan orang selain pendidikan. Masyarakat dikatakan
lebih baik karena pendidikan mereka.
Karakteristik
dan pembawaan umum tertentu dapat dianggap sebagai hasil dari sekolah,
termasuk pemahaman tentang nilai demokrasi sebagai upaya untuk memerangi
segala bentukkediktatoran dalam suatu pemerintahan dan kemampuan untuk
berpikir kritis dan yang pantas. Keahlian tersebut mungkin menjadi
pengaruh tidak langsung dari bidang studi kewarganegaraan, ilmu sosial,
sejarah, filsafat, bahasa, dan pengajaran lain.
Perubahan
yang dipengaruhi oleh pengalaman pendidikan. Secara metodologis hal ini
berarti bahwa pengukuran pretest dan protest pada individu diperlukan
untuk mengidentifikasi perubahan yang disebabkan oleh pendidikan. Hal
ini dikenal sebagai “pendekatan penambahan nilai”.
Terdapat
lima cara yang berbeda untuk membuat fakulasi (penghitungan) dan
mengaplikasikan metode yang spesifik pada pendidikan yang lebih tinggi.
Yang pertama adalah dalam mengevaluasi perubahan individu, segala yang
dihabiskan dalam pendidikan (tingkat biaya) adalah ukuran kelebihannya.
Kedua yaitu menyelidiki reaksi klien terhadap pendidikan universitas.
Ketiga adalah mempertimbangkan peningkatan dalam nilai kapita dari
manusia yang merupakan hasil dari pendidikan yang lebih tinggi. Keempat
melihat seberapa besar pendidikan yang lebih tinggi bertanggung jawab
atau berperan dalam pertumbuahn. Kelima dalam memperkirakan nilai
pendidikan universitas dengan melihat pada tingkat pengembalian
investasi pada pendidikan universitas.
Manfaat
pendidikan diperoleh selama pengalaman dari pendidikan itu sendiri,
manfaat pendidikan dapat ditanyakan pada siswa setelah mereka
melaksanakan pendidikan. Persamaannya seperti manfaat sosial dari
mengikuti permainan sepak bola di SMA terjadi selama pengalaman
pendidikan.
-
Fungsinya Memahami Manfaat Pendidikan
Penting
sekali untuk mengetahui apa manfaat yang meluas dari pendidikan agar
dalam mengalokasi sumber tidak hanya antara berbagai macam dan tingkat
sekolah tetapi juga antara pendidikan dan juga program sosial. Manfaat
pendidikan juga harus dihargai untuk memutuskan bagaimana membiayai
pendidikan pada tingkat yang berbeda.
Jika manfaat meluas pada masyarakat yang bersekolah, terdapat alas an
untuk memajukan pembiayaan sendiri bagi proses pendidikan, bahkan bias
dari pinjaman.
Manfaat pendidikan juga harus diidentifikasi untuk menginterpretasikan
motivasi pendidik. Secara mendasar pengetahuan diperlukan sebagai
manfaat pendidikan sehingga proses pendidikan dapat dievaluasi melalui
analisis harga manfaat yang berhubungan dengan alokasi dana dan dalam
penetapan manajemen.
-
Penelitian dan Manfaat Pendidikan
-
Pendidikan Dasar
-
Salah
satu pemikiran dasar untuk pendidikan remaja selalu adalah fungsi
penjagaan sekolah-sekolah, menjauhkan anak-anak dari jalanan, mengurangi
kejahatan, membebaskan orang tua untuk bekerja atau bersenang-senang,
dan mengajari anak-anak tentang norma-norma masyarakat.
Serupa
dengan itu, sekolah-sekolah telah dipercaya melakukan satu fungsi
sosialisasi; mengajari anak-anak bagaimana cara bergaul, berbagi,
mengambil giliran (bersabar), berpakaian, dan menyesuaikan diri.
-
-
Pendidikan Tinggi
-
Para
ekonom memfokuskan pada manfaat yang terkait dengan pekerjaan dan
karier yang diterima dari perguruan tinggi oleh mereka yang kuliah dan
lulus bukan karena mereka hanya memikirkan uang, tetapi mereka ingin
melihatapakah perubahan yang disebabkan oleh kuliah diperguruan tinggi
meningkatkan produktivitas (yakni, menghasilkan modal manusia) dan
dengan demikian meningkatkan pendapatan.
(Schultz,1961)
menghipotesiskan bahwa kuantitas dan kualitas pendidikan yang didapat
oleh suatu individu memberikan kontribusi pada modal manusianya, yang
menghasilkan kapasitasproduksi yang lebih besar. Modal manusia satu
individu selalu bergantung pada faktor-faktor disamping pendidikan
(seperti; kesehatan, motivasi, kemampuan bawaan, dan status social
ekonomi).
Manfaat
dari perguruan tinggi yang berhubungan dengan keuntungan penghasilan
dan gengsi social pada dasarnya berkaitan dengan penawaran dan
permintaan akan pekerja berpendidikan perguruan tinggi. Kapanpun ada
penawaran yang lebih besar dan penawaran lebih sedikit harga naik.
(Rumberger,
1986) mengemukakan bahwa pendidikan sekolah tambahan tidak selalu
secara otomatis dihargai dengan pendapatan yang lebih tinggi. Menurut
Rumberger, pendidikan sekolah khusus untuk pekerjaan tertentu. Yakni,
ketika para pekerja memperoleh pelatihan berdasarkan pada penilaian
mereka sendiri atau satu penilaian independent terhadap apa yang
dibutuhkan dalam pekerjaan tersebut, pelatihan tersebut dihargai dengan
gaji yang lebih tinggi, sementara pelatihan lain yang tidak bersifat
khusus untuk satu pekerjaan tertentu mungkin tidak begiti dihargai.
Dinegara-negara
lain, proporsi penduduk yang memenuhi syarat yang telah kuliah
diperguruan tinggi biasanya jauh lebih rendah daripada Amerika Serikat.
Oleh karena itu, lulusan perguruan tinggi dinegara-negara lain dapat
mempunyai kemungkinan lebih kecil untuk mendapati dirinya tidak dihargai
dipasar kerj. Di Amerika Serikat sulit untuk berpendapat bahwa setiap
tingkat kejenuhan ditingkat S1 dapat menyebabkan kelebihan pendidikan
pendidikan dalam artian umum, karena hasil-hasil kejuruan merupakan
bagian kecil dari total manfaat pendidikan ditingkat tersebut. Terkait
dengan pasar kerja, apa yang dibutuhakan untuk individu bias merupakan
pemborosan bagi perekonomian secara keseluruhan (contohnya, gelar S1
dapat dibutuhkan untuk mengajar sejarah kelas empat, tetapi mungkin
tidak ada kebutuhan guru sejarah lagi).
Dinegara-negara
lain, gelar S1 perguruan tinggi mempunyai kemungkinan lebih besar untuk
berperan sebagai dokumen resmi professional terakhir. Contohnya, di
Brasil, bahkan hokum dan kedokteran dipraktekkan oleh lulusan perguruan
tinggi tanpa pendidikan pasca sarjana. Ketidakcocokan antara permintaan
dan penawaran akan lulusan untuk beragam bidang profesi dan disiplin
ilmu menjadi lebih dari sekedar alas an untuk mempertanyakan pertumbuhan
dalam pendidikan S1.
(Bowen,
1977) dalam rangkumannya “Apakah pendidikan tinggi setimpal dengan
biayanya?”, Bowen memulai dengan memperlihatkan bahwa “Tujuan utama
pendidikan tinggi adalah mengubah orang-orang dengan cara-cara yang
diinginkan. Tetapi dalam contoh pertama, tujuannya adalah untuk
memodofikasi sifat-sifat dan pola-pola perilaku manusia secara
perorangan. Universitas-universitas juga berperan melestarikan warisan
budaya dan memajukan peradaban. Mereka memberikan layanan masyarakat
langsung seperti layanan kesehatan, perpustakaan,museum,pertunjukan
drama dan musik, layanan konsultasi.
Dampak
terkait universitas terhadap masyarakat dapat dianggap negative
(contohnya, jika mereka menghasilkan penelitian yang berakhir dengan
pengembangan senjata yang merusak).
-
Kesimpulan
Setiap
individu tidak dapat berharap lebih untuk mendapatkan semua manfaat
yang telah dikemukakan. Sebagian manfaat menjadi lebih lemah ketika satu
tingkat pendidikan menjadi kurang eksklusif pasti juga ada dampak
negative pendidikan sekolah. Analisis untung rugi harus dilakukan oleh
individu-individu dalam memutuskan apakah manfaat potensial yang dapat
mereka terima dari bersekolah di satu lembaga pendidikan tertentu sesuai
dengan biayanya. Serupa dengan itu, masyarakat harus bertanya apakah
manfaat yang akan diterimanya dari pengalokasian dana public untuk
pendidikan setimpal dengan manfaat yang dihasilkan dari penggunaan
alternative dana ini.
Kesimpulannya
disini adalah bahwa bagi sebagian besar individu dan bagi masyarakat
secara keseluruhan, pendidikan sekolah merupakan investasi yang bagus,
namun demikian tidak seorangpun akan begitu ceroboh untuk mengatakan
bahwa pendidikan patut didukung, tetapi kita tidak dapat berharap
terlalu banyak darinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar